Kiky Saputri soal Hepatitis Misterius Mewabah: Masa Standup Komedi Digelar Online Lagi

Minggu, 15 Mei 2022 - 22:55 WIB
loading...
Kiky Saputri soal Hepatitis...
Kiky khawatir kasus hepatitis ini bisa seperti Covid-19 yang membuat aktivitas masyarakat terbatasi. Foto/Instagram
A A A
JAKARTA - Setelah lebih dari dua tahun pandemi Covid-19 menyebar hampir di seluruh dunia, pemerintah di setiap negara membuat peraturan untuk membatasi aktivitas.

Kebiasaan baru yang serba digital pun jadi tren. Bahkan sistem pembelajaran hingga kerja dilakukan secara daring atau online.

Setelah kasus Covid-19 menurun dan pemerintah melonggarkan kegiatan masyarakat, muncul kembali penyakit hepatitis yang sedang ramai di Indonesia. Kasus hepatitis misterius ini banyak menyerang anak-anak.

Penyebaran hepatitis ini tentu saja membuat banyak orang khawatir, salah satunya adalah Komika Kiky Saputri .



Dalam unggahannya di Instagram Stories, Kiky mengunggah foto sebuah artikel yang berisi tentang penyakit hepatitis ini bisa menular via udara.

Kiky khawatir kasus hepatitis ini bisa seperti Covid-19 yang membuat aktivitas masyarakat terbatasi.

“Masa iya standup online lagi,” tulis wanita 28 tahun itu.

Seperti diketahui, hepatitis akut atau hepatitis misterius pada anak disebabkan oleh virus Adenovirus 41. Namun hingga kini belum bisa dipastikan dengan baik. Sebab dalam banyak kasus, juga tidak ditemukan virus tersebut, sehingga masih dalam penelitian lebih lanjut.

Kementerian Kesehatan melaporkan telah menemukan dugaan kasus Hepatitis Akut sebanyak 18 orang. Kasus tersebut berasal dari Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kepulauan Bangka Belitung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur dan Kalimantan Timur. Paling banyak di DKI Jakarta dengan 12 kasus.

Dari 18 kasus tersebut, 9 kasus masuk status pending classification, tujuh discarded, satu dalam proses verifikasi dan satu probable. 7 kasus discarded terdiri dari 1 orang positif Hepatitis A, 1 orang positif Hepatitis B, 1 orang positif Tifoid, 2 orang demam berdarah dengue, 2 lainnya berusia lebih dari 16 tahun. Selain itu, dari hasil investigasi kontak tidak ditemukan adanya penularan langsung dari manusia ke manusia.
(hri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1531 seconds (0.1#10.140)